Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 15:12:14【Resep】957 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(542)
Sebelumnya: Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta
Selanjutnya: Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
Artikel Terkait
- Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta
- Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Berkah Makan Bergizi Gratis
- Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
Resep Populer
Rekomendasi

Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai

Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi

Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal

Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka

Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72

Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG

Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha

Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG